MONUMEN ISLAM DI SULAWESI SELATAN
Buku yang di terbitkan pada tahun 2013 odan ditulis oleh Dr. Akin Duli, MA. ini menerangkan tentang keragaman peninggalan budaya islam yang ada di Sulawesi Selatan. Pada awalnya, di sana islamisasi memerlukan waktu yang lama untuk dapat diterima oleh masayaraktnya. Namun islamisasi semakin baik ketika adanya para mubaligh yang berasal dari Minangkabau, mereka disebut “Dato Tallu”(3 Dato) yaitu Dato Ri Bandang, Dato Ri Patimang, dan Dato Ri Trio. Di Sulawesi Selatan peninggalan budaya islam tersebar di berbagai pelosok daerah, ini mengindikasikan bahwa penyebaran islam telah terjadi dan dapat melewati batas-batas geografis dengan jalur jaringan yang saling berhubungan.ulama pada zaman itu membuat masjid, mushalla, atau langgar untuk dijadikan tempat penyebarang agama islam. Selainiu indikasi tersebarnya islam disana juga dapat dilihat dari makam-makam yang ada. Dalam buku ini dijelaskan beragam peninggalan-peninggalan atau monument yang berkaitang dengan islam di Sulawei Selatan yang bersifat material, seperti halnya masjid Jami yang berada di Palopo,Masjid Lamuru yang ada di Bone, hingga Masjid Al-Hilal yang ada di Gowa. Selain itu juga diceritakan mengenai istana Balla di Gowa, Makam Latenriruwa di Bantaeng sampai makam La gosi di Wajo. Karakter makam islam yang ada di Sulawesi Selatan pun tak luput dari isi buku ini, sepeti nisan aceh dan pengarushnya di Sulawesi Selatan dan lain hal sebagainya.
Link:
0 komentar:
Posting Komentar