Corak Kota Demak
Kerajaan Demak merupakan kerajaan Islam pertama di Jawa yang
memegang peranan penting dalam upaya penyebaran ajaran Islam ke seluruh pelosok
Nusantara. Kerajaan ini sebelumnya merupakan sebuah kadipaten kecil dari
kerajaan Majapahit. Seiring runtuhnya pengaruh Majapahit dalam kancah Nusantara
serta mulai tumbuhnya Islam di tanah Jawa, Demak pun berubah menjadi sebuah
kerajaan Islam terbesar yang pernah. Berikut, pada artikel kali ini kami akan
membahas tentang apa saja peninggalan Kerajaan Demak yang hingga kini masih
terpelihara sebagai n eksistensinya di masa silam. Silakan disimak!
Peninggalan Kerajaan Demak Kerajaan Demak berdiri pada tahun 1475. Bukti
sejarah yang mengabarkan tentang keberadaan kerajaan ini di masa lalu sudah
cukup banyak didapatkan. Adapun beberapa bukti lain yang berupa peninggalan
bersejarah seperti bangunan atau benda-benda tertentu juga masih
terpelihara hingga sekarang. Beberapa bangunan atau benda peninggalan kerajaan
Demak tersebut misalnya Masjid Agung Demak, Soko Guru, Pintu Bledeg, Bedug dan
Kentongan, situs Kolam Wudlu, serta maksurah yang berupa pahatan atau ukiran
indah.
1. Masjid Agung Demak Peninggalan Kerajaan Demak yang paling
dikenal tentu adalah Masjid Agung Demak. Bangunan yang didirikan oleh Walisongo
pada tahun 1479 ini masih berdiri kokoh hingga saat ini meski sudah mengalami
beberapa renovasi. Bangunan ini juga menjadi salah satu bukti bahwa kerajaan
Demak pada masa silam telah menjadi pusat pengajaran dan penyebaran Islam di
Jawa. Jika Anda tertarik untuk melihat keunikan arsitektur dan nilai-nilai
filosofisnya , datanglah ke masjid ini. Letaknya berada di Desa Kauman, Demak -
Jawa Tengah.
2. Pintu Bledek Dalam bahasa Indonesia, Bledek berarti petir,
oleh karena itu, pintu bledek bisa diartikan sebagai pintu petir. Pintu ini
dibuat oleh Ki Ageng Selo pada tahun 1466 dan menjadi pintu utama dari Masjid
Agung Demak. Berdasarkan cerita yang beredar, pintu ini dinamai pintu bledek
tak lain karena Ki Ageng Selo memang membuatnya dari petir yang menyambar. Saat
ini, pintu bledek sudah tak lagi digunakan sebagai pintu masjid. Pintu bledek
dimuseumkan karena sudah mulai lapuk dan tua. Ia menjadi koleksi peninggalan
Kerajaan Demak dan kini disimpan di dalam Masjid Agung Demak.
3. Soko Tatal dan Soko Guru Soko Guru adalah tiang berdiameter
mencapai 1 meter yang berfungsi sebagai penyangga tegak kokohnya bangunan
Masjid Demak. Ada 4 buah soko guru yang digunakan masjid ini, dan berdasarkan
cerita semua soko guru tersebut dibuat oleh Kanjeng Sunan Kalijaga. Sang Sunan
mendapat tugas untuk membuat semua tiang tersebut sendiri, hanya saja saat ia
baru membuat 3 buah tiang setelah masjid siap berdiri. Sunan Kalijaga dengan
sangat terpaksa kemudian menyambungkan semua tatal atau potongan-potongan kayu
sisa pembuatan 3 soko guru dengan kekuatan spiritualnya dan mengubahnya menjadi
soko tatal alias soko guru yang terbuat dari tatal.
4. Bedug dan Kentongan Bedug dan kentongan yang terdapat di
Masjid Agung Demak juga merupakan peninggalan Kerajaan Demak yang bersejarah
dan tak boleh dilupakan. Kedua alat ini digunakan pada masa silam sebagai alat
untuk memanggil masyarakat sekitar mesjid agar segera datang melaksanakan
sholat 5 waktu setelah adzan dikumandangkan. Kentongan berbentuk menyerupai
tapal kuda memiliki filosofi bahwa jika kentongan tersebut dipukul, maka warga
sekitar harus segera datang untuk melaksanakan sholat 5 waktu secepat orang
naik kuda.
5. Situs Kolam Wudlu Situs kolam wudlu dibuat seiring berdirinya
bangunan Masjid Demak. Situs ini dahulunya digunakan sebagai tempat berwudlu
para santri atau musyafir yang berkunjung ke Masjid untuk melaksanakan sholat.
Namun, saat ini situs tersebut sudah tidak digunakan lagi untuk berwudlu dan
hanya bol
Daftar Pustaka:
Harun, M. Yahya. Kerajaan Islam Nusantara.1995. Yogyakarta. PT
Kurnia Alam Sejahtera.
www.acehbooks.org/pdf/ACEH_03416.pdf diakses pada tanggal 30 Mei 2016
www.acehbooks.org/pdf/ACEH_03416.pdf diakses pada tanggal 30 Mei 2016
0 komentar:
Posting Komentar